Merawat Kebinekaan Bangsa Melalui Literasi Digital

 Derasnya Arus Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ibarat pedang bermata dua. 

Perlu kalian ketahui, pengguna internet hadir dengan berbagai macam latar belakang agama, Suku, Dan budaya. 

Jumlah pengguna Internet diberbagai negara terus bertambah, Tak terkecuali di Indonesia. 

Berdasarkan riset platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social Bertajuk Sebagaimana dikutip oleh kumparan, menyebutkan bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 175.4 juta orang atau sekitar 64% dari jumlah penduduk Indonesia. 

Masih menurut data riset yang sama, rata-rata pengguna Internet di Indonesia berselancar di dunia maya selama 7 jam 59 menit dalam sehari yang berkisar 6 jam 43 menit. 

Dari data di atas, kalian bisa bayangkan dunia maya menjadi dunia Baru yang digandrungi masyarakat Indonesia. 

Masalahnya, ketika konten informasi yang tersebar di seluruh dunia maya bermuatan negatif. 

Beritahu atau informasi bohong yang di publikasikan secara berulang-ulang, secara perlahan akan mempengaruhi opini publik. 

Karena itulah, penting sekali memberikan literasi digital bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial sebagai digital native. 

Literasi digital meliputi beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

1.Kemampuan Membangun informasi dari berbagai sumber terpercaya. 

2.kemampuan menyajikan dan memahami informasi dengan verifikasi validitas dan kelengkapan sumber dari internet. 

3.kemampuan membaca dan memahami materi informasi yang tidak berurutan dan dinamis. 

4.kemampuan menghubungkan informasi dalam media konvensional (koran) dengan media berjaringan (internet). 

5.kemampuan melakukan saringan terhadap informasi yang diperoleh

6.kemampuan mengomunikasikan dan memublikasikan informasi. 

Memberikan pendidikan literasi digital bisa dilakukan dengan dua pendekatan. 

Maka, proses pembelajaran membaca, menyimak, menulis, dan berkomunikasi bisa dilakukan melalui media informasi digital, seperti blog, website, dan media sosial yang. 

Berita bohong bisa diidentifikasi dari beberapa ciri berikut ini:

Pertama, judul umumnya provokatif. 

Kedua, nama dan situs media tidak jelas. 

Ketiga, nama penulis berita tidak ada. 

Keempat, foto hasil editan. 



Komentar